Saturday, October 18, 2008

Proud Moments

Hari ini gue capek banget ... tapi gue pengeeeen banget share semua yang gue alami hari ini disini
Berlatar belakang gue and adik gue yang beda 13 tahun dan sudah tidak punya papa lagi (piatu atau yatim sih istilahnya gue lupa ) akhirnya gue harus berjuang untuk bisa menghidupi mama dan adik mulai dari gue menikah ...
Walaupun papa meninggalkan beberapa rupiah yang tidak besar nilainya sewaktu beliau meninggal, tetapi apa sih artinya uang dengan jumlah sedikit kalau kita tidak bisa menggunakannya dengan benar??
Akhirnya jumlah itu gue simpan karena gue tahu bahwa papa menginginkan adik gue yang saat itu masih SMP untuk melanjutkan kuliah.
Sejalan dengan bertumbuhnya adik gue, akhirnya tiba saatnya dia harus kuliah dan kita memutuskan dari beberapa pilihan yang ada, dia kuliah di Surabaya.
Salah satu pertimbangannya adalah, dengan bersekolah di Surabaya, gue - sebagai penyandang dana utama selain dari peninggalan papa tersebut - bisa mengirit uang kost dan makan, karena at least dia bisa stay di rumah gue ... yang waktu itu sudah menikah dan baru saja selesai pindah dari rumah kontrak ke rumah hasil cucuran keringat dan darah selama 3 tahun.

Selain itu ... adik gue ini adalah anak kesayangan papa yang selalu berada di bayang2 papa ...
tidak pernah bisa menjawab pertanyaan seorang diri, selalu di back up oleh papa ... tidak diijinkan naik sepeda keluar dari pagar rumah ... apalagi diajarin naik sepeda motor ...
Alasan2 papa sewaktu gue protes karena kelas 5SD gue sudah berangkat sekolah naik sepeda sendiri adalah - "jalanan sekarang dengan dulu lain ... dulu sepi ... sekarang sudah rame"
Jadi - ada kekhawatiran didalam diri gue, apakah adek gue itu bisa survive di Surabaya??
Dan apakah komunikasi gue yang terputus dengan dia karena usia yang terpaut jauh bisa dijembatani? Karena gue ingat betul, masa2 dia butuh teman untuk main mobil2an, gue sudah tidak lagi di masa itu - gue sudah remaja dan tahu apa artinya cinta
Komunikasi verbal antara gue dengan adik gue itu pun bisa dihitung dengan hitungan jari dalam sehari ...

Tapi gue bertekad bahwa gue akan mengubah dia ... mengubah seorang adik yang tadinya begitu di protect oleh papa gue ... menjadi seorang survivor di Surabaya ... tentunya dengan banyak doa ... banyak cucuran air mata ... yang gue yakin akan terjadi ke depannya ...

Banyak hal terjadi selama 3 tahun kemudian ...
Banyak hati yang tersakiti ... kepercayaan yang ternodai
dan ... rahasia yang terbongkar ...
Tetapi ... gue melihat ... hasil didikan gue yang KERAS membuat adik gue berubah sedikit demi sedikit.
Gue sendiri sebenarnya dididik keras oleh orang tua gue sampai gue bisa menjadi pribadi yang mandiri - entah karena gue sendiri tipe cewe yang agak bandel, jadi bila di larang oleh orang tua, gue selalu minta alasan logic kenapa tidak boleh?
Dan bila orang tua tidak bisa menjawab, maka bebaslah gue berkreasi tanpa mereka berani melarang ...
Gue masih ingat betul waktu gue ganti pacar yang ke-3 kalinya sewaktu SMA dan gue bertanya pada papa, kenapa kok tidak dilarang?
Jawaban papa masih gue inget sampai sekarang "Karena papa percaya pada keputusanmu, bahwa kamu bisa menghasilkan keputusan terbaik"

Mungkin juga karena perbedaan gender untuk kaum gue membuat papa lebih mengistimewakan adik gue - dimana hal ini malah sebenarnya membuat dia sengsara dikemudian hari ....
Dan gue memutuskan jalan terbaik adalah mendidik adik gue sama seperti didikan yang gue dapat bertahun2 yang lalu ...
Gue push dia untuk tanya ke teman kanan dan kiri ... gue push dia untuk tidak selalu mengandalkan uang dalam membeli buku - gue suruh dia meminjam teman2 angkatan di atasnya karena itu yang gue lakukan dulu karena gue tahu gue kuliah dengan dana yang pas2an ...
Gue tidak membelikan komputer walau dia sempat menandakan ke gue hal itu karena gue juga bisa pinjam di lab dan teman2 sewaktu jaman gue kuliah …
Dia yang tadinya tidak bisa naek motor, gue paksa untuk belajar selama waktu SMA karena gue tidak mau dia kemana2 naik becak.
Sehingga akhirnya di Surabaya setiap kali dia kuliah, entah panas entah hujan, dia naek motornya kemana2.
Sama seperti waktu gue SMA dan kuliah … sama persis.

Gue tidak yakin apakah didikan gue itu menimbulkan dendam di hati dia, atau menimbulkan sakit hati … gue juga tidak mau memikirkan itu karena apa yang gue pikirkan hanyalah … kalau elo mau jadi survivor, at least jadilah seperti gue … kalau bisa lebih baik … itu jauh lebih bagus!

Tahun demi tahun berlalu … beberapa kali dia mendapat beasiswa atas hasil kerja kerasnya karena mendapat IP terbaik, bahkan sempat di salah satu semester dia mendapatkan IP 4 – sempurna!
Gue tahu dia belajar siang dan malam, tidur lebih malam dari gue dan pagi2 sewaktu gue berangkat kerja dia sudah tidak ada di rumah … alasannya waktu itu dia ingin cepat selesai kuliah – demi meringankan beban gue.
Waktu itu gue menyarankan dia supaya dia nyambi kerja saja … seperti yg gue pernah lakukan dulu. Tapi dia bilang dia tidak bisa melakukannya, dia takut kuliahnya terbengkalai.
Waktu itu gue sempat jengkel karena gue pikir “kenapa sih gitu aja ga bisa membagi waktu???”

Komunikasi kami, tidak juga membaik di tahun-tahun dia ada di rumah gue.
Rupanya … jarak umur memang betul2 sudah memisahkan kita.
Hanya kadang2 gue menemukan cara terbaik berkomunikasi dengan dia, yaitu non verbal. Waktu gue mendapat kesempatan beli paket HP berhadiah HP, HP hadiah itu gue berikan ke dia dan dengan ber-sms-an ternyata komunikasi kita jauh lebih bagus. Atau bahkan tidak jarang kita ber email2an.

Komunikasi kita jadi … one step ahead … not more …

Gue masih jarang sekali mendengar dia bersuara waktu diam di rumah … dia seperti kutu buku dan pendiam.

Di saat terakhir dia melakukan skripsi, itu adalah tahun ke-3nya kuliah dan komunikasi kita berjalan lebih baik. Dia yang introvert, menjadi orang yang lebih terbuka … lebih bisa bicara … lebih bisa tertawa dan berkomunikasi.
Gue tahu bahwa ternyata dia sempat mengalami depresi karena memikirkan skripsinya. Kasian …

Saat ini …

Dia sudah seminggu berada di Jakarta diterima oleh salah satu perusahaan besar disana sebagai management trainee … dan kemarin dia kembali ke Surabaya karena hari ini dia akan di wisuda.

Dan hari ini gue berdua dengan mama … dengan bangga menyaksikan adik gue satu2nya itu lulus dengan IP 3.85 dalam waktu 3 tahun dengan predikat CUMMLAUDE.
Gue melihat dia dipanggil terpisah menjadi wisudawan terbaik di fakultasnya … gue berusaha menahan air mata gue sebisanya … gue terharu … dan amat sangat bangga!
Kebanggaan gue bertambah saat kita memasuki fakultas tempat dia kuliah … dan mulai dari entrance sampai akhir – bukan cuma salaman yang didapatkan oleh dia, tetapi juga yel-yel, sorak sorai … dan masih banyak lagi hal2 yang menunjukkan betapa dia dikenal oleh banyak orang, punya banyak teman, dan dia di sukai!
Bahkan saat dia diberi kesempatan untuk memberikan kesan dan pesan … dia bukan cuma berdiri ditempat tetapi dia ambil mike, dia kuasai panggung dan tanpa canggung dia speech di depan …

Gue masih ingat kata-kata dekan fakultas dia tadi:
"Rata-rata kelulusan fakultasi ini adalah 5 tahun 1 bulan, dan hari ini saya hendak membuktikan kepada kalian bahwa lulus dalam waktu lebih sedikit dari itu adalah BISA. Hari ini saya buktikan kepada kalian kita punya 2 mahasiswa (adek gue 3.85, temannya 3.80) yang sama-sama aktif di kemahasiswaan, sama-sama mendapatkan IP di atas 3.8, bisa lulus hanya dalam waktu 3 TAHUN"

Tidak seperti adik gue yang gue kenal bertahun-tahun ini … seperti bukan dia ….

Hari ini juga gue lega … karena gue berhasil mendidik seorang SURVIVOR dan gue YAKIN dia akan survive di Jakarta … sama seperti gue survive di Surabaya.

Gue berbisik dalam hati … “Dad is smiling at you from heaven …. “

Hari ini adalah MY PROUD MOMENT and gue yakin gue ga akan lupa seumur hidup gue!
Deep inside my heart I know that you’ll always be a brother to me.
Sorry if I have been a tough sister all these years.


I love you,
Your Sister
___________

Thursday, July 10, 2008

Few Months After

YAY ... udah brapa bulan ya ga ngupdate blog wakakakak
yg d update cuma blog yang scrap mulu nih ...
things are happening around me ... and Bianca - the little baby is already 17 months old!
She's big now, well ... I just made a banner - new one - and you can see both Raphael and Bianca is getting big now ... they're adorable, eventhough sometimes tiring hehehehe

Whew ... itu aja sih updatenya, aku masih tetep kerja ikut orang hanya skarang suka digiscrapping dan ... oh ya ... punya resto baru :D jualan bebek dan ayam remuk :D
kalo mo nyobain silakan ... websitenya juga ada loh ... www.bebekremuk.com :)

ya uis balik kerja lagi deh ....

rgds,
Winnie